KATEGORI : KARAKTER

CARA MENGAMBIL "HATI" DOSEN

29 November 2023 16:57:06 Dibaca : 237

By: Jumadi Mori Salam Tuasikal

Mengambil "hati" dosen melibatkan kombinasi antara menghormati, berkomunikasi dengan baik, menunjukkan dedikasi terhadap pembelajaran, dan bersikap profesional. Berikut adalah beberapa cara untuk membuat hubungan positif dengan dosen:

Hadiri Kelas dengan Aktif:

Hadiri kelas secara aktif, tunjukkan minat pada materi, dan berpartisipasi dalam diskusi. Dosen cenderung menghargai mahasiswa yang menunjukkan dedikasi terhadap pembelajaran.

Ajukan Pertanyaan yang Relevan:

Ajukan pertanyaan yang relevan selama perkuliahan atau konsultasi. Ini menunjukkan bahwa Anda tertarik dan ingin memahami lebih dalam materi yang diajarkan.

Sikap Positif dan Sopan:

Bersikap positif dan sopan dalam setiap interaksi dengan dosen. Hormati ruang dan waktu mereka, dan berbicara dengan bahasa yang sopan dan santun.

Jadilah Mahasiswa yang Bertanggung Jawab:

Bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban akademis Anda. Perguruan tinggi menghargai mahasiswa yang menunjukkan dedikasi dan tanggung jawab terhadap pendidikannya.

Partisipasi Aktif dalam Kelompok Studi:

Jika ada kelompok studi atau proyek kelompok, berpartisipasilah aktif dan berkontribusi pada keberhasilan kelompok. Ini menunjukkan kemampuan kolaborasi dan kerja tim.

Konsultasi dan Diskusi Tambahan:

Manfaatkan waktu konsultasi yang disediakan oleh dosen untuk membahas materi lebih lanjut atau mendapatkan klarifikasi. Ini dapat membuktikan bahwa Anda serius tentang pembelajaran.

Hormati Pandangan dan Kritik:

Hormati pandangan dan kritik konstruktif dari dosen. Tunjukkan bahwa Anda terbuka terhadap umpan balik dan siap untuk belajar dan berkembang.

Ikuti Pedoman dan Petunjuk:

Ikuti pedoman dan petunjuk dengan seksama, baik dalam tugas maupun ujian. Dosen akan menghargai ketelitian dan kepatuhan terhadap aturan.

Pamerkan Kemajuan dan Peningkatan:

Jika Anda telah mengatasi kesulitan akademis atau meningkatkan kinerja Anda, berbagilah informasi tersebut dengan dosen. Ini menunjukkan tekad dan upaya untuk berkembang.

Libatkan Diri dalam Kegiatan Ekstrakurikuler:

Jika mungkin, libatkan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler atau proyek-proyek yang terkait dengan bidang studi Anda. Hal ini dapat menunjukkan minat dan keterlibatan yang lebih besar.

Buat Hubungan di Luar Kelas:

Jika dosen menawarkan kesempatan untuk membahas materi di luar jam konsultasi atau mengadakan acara akademis, ambillah kesempatan tersebut untuk membangun hubungan yang lebih akrab.

Menghormati Waktu Dosen:

Menghormati waktu dosen adalah kunci. Pastikan untuk tiba tepat waktu pada pertemuan atau kelas, dan hindari mengganggu mereka saat mereka tidak tersedia.

Ucapkan Terima Kasih:

Ucapkan terima kasih kepada dosen untuk bimbingan dan dukungannya. Keterbukaan dan apresiasi dapat memperkuat hubungan Anda.

Ingatlah bahwa setiap dosen memiliki kepribadian dan preferensi yang berbeda, jadi penting untuk tetap fleksibel dan responsif terhadap dinamika unik dalam hubungan Anda dengan setiap dosen.

 

By: Jumadi Mori Salam Tuasikal

Menghadapi mahasiswa yang selalu meminta kebijaksanaan atau permohonan khusus kepada dosen dapat menjadi tantangan, terutama jika permintaan tersebut tidak sesuai dengan kebijakan atau prosedur yang berlaku. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi situasi tersebut:

Pahami Motivasi di Balik Permintaan:

Pertama-tama, cobalah untuk memahami motivasi atau alasan di balik permintaan mahasiswa. Terkadang, mahasiswa dapat menghadapi tantangan atau situasi pribadi yang mempengaruhi kinerja akademis mereka.

Terapkan Kebijakan dengan Konsisten:

Pastikan untuk menerapkan kebijakan dan prosedur yang berlaku secara konsisten. Ini menciptakan lingkungan yang adil dan setara untuk semua mahasiswa.

Berikan Penjelasan Tentang Kebijakan:

Jelaskan dengan jelas kebijakan dan prosedur yang berlaku kepada mahasiswa. Berikan pemahaman yang baik tentang aturan yang harus diikuti dan konsekuensinya.

Sediakan Alternatif atau Solusi yang Adil:

Jika memungkinkan, coba cari solusi alternatif atau opsi yang adil yang dapat membantu mahasiswa tanpa melanggar kebijakan. Terkadang, terdapat cara untuk membantu tanpa mengorbankan integritas akademis.

Buat Pertemuan Pribadi:

Jika permintaan mahasiswa masih terus berlanjut, pertimbangkan untuk mengatur pertemuan pribadi. Ini dapat memberikan kesempatan untuk mendengarkan secara lebih mendalam dan menjelaskan implikasi dari setiap kebijakan.

Fokus pada Pembelajaran dan Peningkatan:

Ajak mahasiswa untuk fokus pada pembelajaran dan pengembangan pribadi. Berbicara tentang cara-cara untuk meningkatkan kinerja akademis mereka dan mengatasi tantangan yang mungkin mereka hadapi.

Tunjukkan Empati:

Tunjukkan empati terhadap mahasiswa, terutama jika mereka menghadapi masalah pribadi atau kesulitan. Memberikan dukungan emosional dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung.

Hindari Perlakuan yang Diskriminatif:

Pastikan bahwa tidak ada perlakuan yang diskriminatif terhadap mahasiswa. Perlakukan setiap permintaan dengan adil dan setara tanpa memandang latar belakang atau karakteristik pribadi.

Jangan Ragu untuk Menegakkan Kebijakan:

Meskipun penting untuk menunjukkan empati, jangan ragu untuk menegakkan kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan. Ini penting untuk menjaga konsistensi dan keadilan.

Libatkan Pihak Lain Jika Diperlukan:

Jika situasi semakin kompleks, pertimbangkan melibatkan pihak lain, seperti penasihat akademis, koordinator program, atau pihak administrasi yang berwenang, untuk membantu menangani kasus tersebut.

Dorong Kemandirian Mahasiswa:

Dorong mahasiswa untuk mengembangkan kemandirian akademis. Bantu mereka memahami bahwa tanggung jawab akademis ada pada diri mereka sendiri, dan bagian dari pengalaman perguruan tinggi adalah belajar untuk mengatasi tantangan.

Berikan Saran untuk Perbaikan:

Jika ada kesempatan, berikan saran konstruktif untuk perbaikan. Bicarakan tentang langkah-langkah yang dapat mereka ambil untuk meningkatkan kinerja akademis mereka.

Dalam menghadapi mahasiswa yang selalu meminta kebijaksanaan, penting untuk menciptakan lingkungan yang adil, transparan, dan mendukung pertumbuhan akademis. Pemahaman, komunikasi terbuka, dan penekanan pada tanggung jawab pribadi dapat membantu mencapai keseimbangan antara memberikan dukungan dan menegakkan kebijakan.

 

MENGHADAPI TEMAN DOSEN YANG SUKA BERBOHONG

29 November 2023 16:17:34 Dibaca : 69

By: Jumadi Mori Salam Tuasikal

Menghadapi teman dosen yang suka berbohong dapat menjadi situasi yang sulit, tetapi penting untuk mempertahankan integritas dan memperlakukan situasi ini dengan bijak. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan:

Kumpulkan Bukti:

Sebelum mengambil tindakan apa pun, pastikan Anda memiliki bukti yang mendukung bahwa teman dosen tersebut memang suka berbohong. Ini dapat berupa catatan tertulis, email, atau saksi yang dapat memberikan kesaksian.

Pertimbangkan Motif dan Dampak:

Coba pemahaman tentang mengapa teman dosen tersebut mungkin berbohong. Apakah ada motif tertentu atau dampak yang ingin dicapainya? Memahami hal ini dapat membantu Anda menangani situasi dengan lebih baik.

Berbicara dengan Teman Dosen Secara Pribadi:

Jika Anda merasa nyaman melakukannya, pertimbangkan untuk berbicara dengan teman dosen tersebut secara pribadi. Jelaskan kekhawatiran Anda dengan sopan dan jujur, dan berikan kesempatan baginya untuk memberikan klarifikasi atau menjelaskan sisi ceritanya.

Gunakan Komunikasi yang Jelas:

Gunakan bahasa yang jelas dan spesifik ketika berbicara dengan teman dosen Anda. Hindari berspekulasi dan fokus pada perilaku yang konkrit dan dapat diverifikasi.

Jangan Menjadi Bagian dari Bohongan:

Hindari menjadi bagian dari atau mendukung berbohong. Jika Anda mengetahui informasi yang salah atau tidak akurat, hindari menyebarkannya lebih lanjut dan prioritaskan kejujuran.

Cari Bantuan dari Pihak Terkait:

Jika berbicara secara pribadi tidak menghasilkan solusi atau jika situasinya semakin rumit, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari pihak terkait, seperti kepala departemen atau dekan. Sampaikan kekhawatiran Anda dengan rinci dan bawa bukti yang relevan.

Melibatkan Pihak Ketiga yang Netral:

Jika diperlukan, pertimbangkan melibatkan pihak ketiga yang netral, seperti mediator atau perwakilan etika universitas. Mediator dapat membantu memfasilitasi komunikasi dan mencari solusi yang adil.

Prioritaskan Etika Profesional:

Tetapkan standar tinggi untuk etika profesional Anda sendiri dan tunjukkan dengan contoh. Jangan terlibat dalam perilaku yang meragukan atau tidak etis sebagai tanggapan terhadap perilaku teman dosen.

Pelajari Kode Etik Universitas:

Ketahui dan pelajari kode etik atau kebijakan universitas terkait etika akademis dan perilaku dosen. Hal ini dapat memberikan panduan tentang bagaimana menangani situasi ini.

Jaga Kesehatan Mental Anda:

Menghadapi situasi seperti ini dapat menimbulkan stres. Pastikan untuk menjaga kesehatan mental Anda dengan mencari dukungan dari teman, keluarga, atau konselor jika diperlukan.

Ingatlah bahwa menghadapi teman dosen yang suka berbohong dapat menjadi situasi yang kompleks dan sensitif. Setiap langkah yang Anda ambil harus mempertimbangkan konteks dan konsekuensi yang mungkin terjadi.

 

MENGHADAPI TEMAN SEJAWAT DOSEN YANG MENYEBALKAN

29 November 2023 16:13:57 Dibaca : 125

By: Jumadi Mori Salam Tuasikal

Berhadapan dengan teman sejawat dosen yang menyebalkan dapat menjadi tantangan, tetapi penting untuk menjaga profesionalisme dan mencari cara untuk mengatasi situasi tersebut. Berikut adalah beberapa saran yang mungkin membantu:

Maintain Professionalism:

Pertahankan sikap profesional. Hindari merespons dengan sikap yang sama atau berbicara dengan orang lain tentang masalah ini di belakang teman sejawat Anda. Fokus pada interaksi profesional.

Kenali Pola dan Pemicu:

Cobalah untuk mengidentifikasi pola perilaku dan pemicu ketidaknyamanan Anda. Mungkin ada sesuatu yang memicu perilaku menyebalkan, dan memahami hal ini dapat membantu Anda mengatasi situasi dengan lebih baik.

Bicarakan Secara Langsung (Jika Memungkinkan):

Jika Anda merasa nyaman melakukannya, pertimbangkan untuk berbicara secara langsung dengan teman sejawat Anda. Sampaikan kekhawatiran Anda dengan sopan dan jujur, fokus pada perilaku yang spesifik dan dampaknya.

Gunakan Komunikasi Efektif:

Gunakan komunikasi yang efektif dan bijak. Pilih kata-kata dengan hati-hati, hindari menyalahkan, dan fokus pada perasaan dan persepsi Anda daripada menyerang karakter.

Buat Batasan Pribadi:

Tentukan batasan pribadi. Jika interaksi dengan teman sejawat yang menyebalkan dapat dihindari atau diminimalkan, pertimbangkan untuk melakukan itu tanpa merusak hubungan profesional.

Mencari Dukungan dari Orang Lain:

Jika perlu, cari dukungan dari teman-teman atau rekan dosen lainnya. Kadang-kadang berbicara dengan orang lain dapat memberikan perspektif tambahan atau solusi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

Pertimbangkan Mediasi:

Jika hubungan semakin memburuk dan mengganggu kesejahteraan Anda atau pekerjaan Anda, pertimbangkan mediasi. Mediator yang tidak memihak dapat membantu memfasilitasi dialog dan mencari solusi.

Fokus pada Profesionalisme dan Tanggung Jawab Anda:

Tetap fokus pada tugas dan tanggung jawab profesional Anda. Hindari terlibat dalam drama atau konflik yang tidak perlu. Jaga kualitas pekerjaan Anda dan jalani rutinitas sehari-hari sebaik mungkin.

Beri Prioritas Kesehatan Mental Anda:

Pastikan untuk memberi prioritas pada kesehatan mental Anda. Jika situasinya sangat membebani, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari profesional kesehatan mental.

Beri Tahu Pihak Terkait Jika Diperlukan:

Jika situasi tidak dapat diatasi dan berdampak negatif pada kesejahteraan Anda atau pekerjaan Anda, pertimbangkan untuk memberi tahu pihak terkait, seperti kepala departemen atau dekan, tentang masalah tersebut.

Ingatlah bahwa setiap situasi unik, dan langkah yang tepat dapat bervariasi tergantung pada konteks dan kepribadian individu yang terlibat. Jangan ragu untuk mencari saran dari orang-orang yang dipercayai atau profesional di bidangnya.

 

CARANYA JIKA MARAH SAMA DOSEN

29 November 2023 16:09:08 Dibaca : 234

By: Jumadi Mori Salam Tuasikal

Menghadapi situasi di mana Anda merasa marah terhadap seorang dosen memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terkendali. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan:

1. Tenangkan Diri Anda:

Sebelum mengambil tindakan apa pun, berikan diri Anda kesempatan untuk meredakan emosi dan memastikan bahwa Anda dapat berpikir dengan jernih. Jika perlu, berikan diri Anda waktu untuk mengendalikan diri sebelum berbicara dengan dosen.

2. Rencanakan Pembicaraan Pribadi:

Jika kemarahan Anda bersifat pribadi dan memerlukan klarifikasi, pertimbangkan untuk mengatur pertemuan pribadi dengan dosen. Hindari mengungkapkan kemarahan di depan umum atau di kelas.

3. Jelaskan Perasaan Anda dengan Jelas:

Ketika berbicara dengan dosen, ungkapkan perasaan Anda secara jelas dan jujur. Gunakan bahasa yang sopan dan hindari kata-kata kasar. Fokuskan pada perilaku atau situasi yang menyebabkan kemarahan Anda.

4. Berikan Contoh Spesifik:

Jelaskan dengan contoh spesifik mengapa Anda merasa marah. Ini dapat membantu dosen memahami perspektif Anda dan mungkin membantu dalam memecahkan masalah.

5. Dengarkan Tanggapan Dosen:

Berikan kesempatan bagi dosen untuk menjelaskan atau memberikan tanggapannya. Dengarkan dengan seksama tanpa terputus-putus, bahkan jika Anda tidak setuju. Ini dapat membantu dalam memahami sudut pandang dosen.

6. Jangan Mengambil Tindakan Tergesa-gesa:

Hindari mengambil tindakan yang tergesa-gesa atau impulsif. Pilih untuk mengekspresikan ketidakpuasan Anda dan mencari pemahaman sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

7. Gandakan Upaya untuk Pemecahan Masalah:

Sarankan solusi atau tindakan yang dapat diambil bersama untuk mengatasi masalah. Terlibatlah secara konstruktif untuk mencari solusi yang memuaskan semua pihak.

8. Pertimbangkan Bantuan dari Pihak Ketiga:

Jika pembicaraan langsung dengan dosen tidak menghasilkan solusi atau jika masalahnya lebih kompleks, Anda mungkin ingin mencari bantuan dari pihak ketiga, seperti koordinator program atau dekan.

9. Hindari Konfrontasi Publik:

Meskipun Anda mungkin merasa frustasi, hindari konfrontasi publik. Ini tidak hanya dapat merugikan hubungan Anda dengan dosen, tetapi juga dapat menciptakan ketegangan di antara rekan-rekan Anda.

10. Evaluasi Apakah Perlu Langkah Selanjutnya:

Setelah berbicara dengan dosen dan mencari pemahaman, pertimbangkan apakah situasi memerlukan langkah-langkah selanjutnya. Jika perlu, Anda bisa mencari saran dari penasehat akademis atau pejabat administratif yang relevan.

Penting untuk diingat bahwa komunikasi terbuka dan jujur seringkali merupakan kunci untuk mengatasi ketidakpuasan atau konflik. Namun, menjaga sopan santun dan menghindari konfrontasi yang tidak perlu dapat membantu mempertahankan hubungan yang sehat dalam konteks akademis.